a.
Salak Sodong
Adalah hasil
persilangan antara salak pondoh dari Sleman (betina) dengan Salak Banjarnegara
(jantan). Berawal dari seorang petani bernama Jaya yang mengalami gagal panen
dari pohon cengkeh seluas 1,5 Ha. kemudian dengan berat hati akhirnya seluruh
pohon cengkeh ditebang dan diganti dengan bibit salak pondoh nglumut yang
dibeli dari Kabupaten Sleman. Pertama kali ditanam pada tahun 1993 dengan
jumlah 200 batang. Pada tahun yang sama ditambah lagi 300 batang. Setelah
ditekuni selama 4 tahun mulailah tahun 1997 salak tersebut berbuah seperti
asalnya salak pondoh nglumt. Dengan kegigihan dan keinginan yang sangat kuat
untuk mewujudkan salak yang diminati pasar yaitu besar, manis dan maser,
akhirnya dimulailah perkawinan silang dengan membeli bibit salak jantan asal
Banjarnegara yang terkenal besar dan maser. Pada tahun 2000 pohon jantan bisa
digunakan untuk penyerbukan terhadap semua salak nglumut di desa Sodong. Pada
tahun ini pula Desa Sodong mulai bisa mendapatkan hasil dari kegigihan Jaya
yaitu berupa buah salak yang lebih besar dari salak nglumut yang berasa manis
dan rasanya lebih enak. Spesifikasi salak sodong : buah coklak kekuningan
berbentuk lonjong, daging buah berwarna kekuningan berasa manis, renyah dan
maser, kulit agak basah dan lunak dan mudah dikupas. Produksi per tahun: 6,4 –
19,2 ton.
b.
Anyaman Bambu
Oleh-oleh
khas dari Sodong ini mempunyai ketertarikan tersendiri. Kerajinan bambu yang
bisa didapat dari Sodong yaitu besek, tampah, ceting (tempat nasi), tempat
lampu hias, tempat buku, dll
c.
Batik Alami
Kekayaan
alam Sodong sangat mempengaruhi terciptanya ragam hias dengan pola-pola yang
mengagumkan. Sekalipun ragam hiasnya tercipta dari alat yang sederhana dan
proses kerja yang terbatas, namun hasilnya merupakan karya seni yang amat
tinggi nilainya. Jadi, kain batik-tulis bukanlah hanya sekedar kain, melainkan
telah menjadi suatu bentuk seni yang diangkat dari hasil cipta, rasa dan karsa
pembuatnya. Bahan pewarnanya pun alami,
seperti kulit jengkol, petai, dll.
d.
Abon Jantung Pisang
Jantung
pisang sering dianggap oleh orang banyak tidak bermanfaat tetapi di desa Sodong
ini, jantung pisang sangat dihargai karena secara tidak langsung penduduk Sodong
mengetahui banyaknya nutrisi yang terkandung dalam sebuah jantung pisang
sehingga penduduk Sodong mencoba membuat jantung pisang ini menjadi sebuah
makanan yang lezat yaitu abon jantung pisang. Akhirnya sampai saat ini abon
jantung pisang adalah salah satu makanan khas desa Sodong yang dibuat secara
home industri oleh para penduduknya. Abon jantung pisang ini banyak yang
menyukai karena selain rasanya yang enak tetapi juga awet karena bentuknya
kering. Pembuatan abon jantung pisang ini tidak jauh berbeda dengan pembuatan
abon lainnya. Dalam pembuatan abon jantung pisang ini membutuhkan keahlian
dalam memilih bahan yang masih segar dan berkualitas baik agar hasil abonnya
juga berkualitas baik. Gunakan rempah dan bumbu yang masih segar, karena selain
penambah rasa, rempah juga berfungsi sebagai pengawet pada proses pembuatan
abon. Walaupun demikian, penggunaan rempah seperlunya saja, jangan berlebihan
akan membuat abon berasa beda.
e.
Torakor
f. Beras Hitam
Tomat
rasa korma yang biasa disebut TORAKOR oleh penduduk desa Sodong. Torakor ini
juga salah satu makanan khas desa Sodong. Buah tomat bisa diolah menjadi produk
olahan pangan, yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan mempunyai cita rasa
persis rasa kurma. Torakor ini banyak digemari oleh penduduk desa Sodong dan
para wisatawan disamping enak rasanya harga yang ditawarkan pun terjangkau dan
dapat tahan lama.
f. Beras Hitam
Beras hitam merupakan salah satu hasil produksi yang berasal dari Desa Sodong. Beras ini diyakini memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis beras yang lain seperti beras merah maupun beras putih yang sering di konsumsi masyarakat setiap harinya. Dari segi cita rasa, beras inijuga dinilai lebih pulen dan gurih, serta memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan jenis beras yang lainnya. Namun, harganya sedikit mahal karena tergolong cukup langka dan belum banyak dikembangkan di desa-desa yang lain. Oleh karena itu, beras jenis ini dijadikan sebagai salah satu hasil produksi khas yang berasal dari Desa Sodong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar